At 12:38 13/10/2008, Arief Rahman wrote:
Partai berazaskan ISLAM di Indonesia yg terdaftar di KPU dan akan ikut Pemilu 2009 hanya 7 Partai, dari 40 Parpol yg akan bertarung. Sungguh riskan, di negeri mayoritas muslim ijtihad politik/ siyasah belum menjemput Islam sebagai azas. Padahal tidak dilarang oleh UU.
Parpol berazas Islam tersebut ialah :
1. PMB, azas Islamnya diambil dari nilai luhur perjuangan KEUMMATAN DAN KEBANGSAAN yang dicontohkan Muhammadiyah. Yg cocok betul dgn nilai keindonesiaan secara kultur dan sosial yg mejemuk.
2. PKS, azas Islamnya mengambil manhaj al-Ikhwanul Muslimun yg lahir di Mesir 1956 dgn metoda murobbi-murobbi, ushroh2, halaqoh2 dan bai’at jama’i. Warnanya sama dgn partai Islam di Mesir yg namanya al-Ikwanul Muslimun. al-Ikhwanul Muslimun adalah sebuah Ormas Islam yg eksis sejak awal di Mesir/ Timur Tengah.
3. PPP, akar awalnya ialah Parmusi yg dibidani tokoh2 Muhamamdiyah juga,tapi dalam perkembangannya Muhammadiyah tergeser di PPP dan lebih dominan saat ini pada akar tradisional, sehingga didominasi kalangan NU.
4. PBR, hampir mirip dgn PPP dan memang pecahan PPP
5. PKB, idem dgn PBR
6. PKNU, idem dgn PBR dan PKB, merupakan pecahan PKB.
7. PNU, ya sama saja dgn PBR-PPP-PBR-PKNU

Sedangkan PAN dan PKB jika kita baca AD ART nya memang bukan berazas Islam, tapi mengandalkan suara dari Ormas Islam (PAN ke Muhammadiyah, PKB ke NU).

Daging yg terisi penuh di PKS pada pemilu 2004 adalah dominan dari warga Muhammadiyah yg pro parpol berazas Islam atau yg masih kuat dgn nostalgia Masyumi. Dan dgn lahirnya PMB, maka pemilu 2009 mari kita saksikan sejauh mana siginifikannya eksodus warga Muhammadiyah yg tadinya di PKS “Hijrah” besar-besaran ke PMB.

Contohnya: Ibu DR. Aliyah HAMKA (putri kandung BUya Hamka ini sekarang caleg No. 1 di Dapil DKI II) beliau tadinya adalah anggota dewan Syuro DPP PKS. Beliau ‘hijrah’ ke PMB. Kemudian Buya Mustafa Idrus, anggota dewan Syuro DPW PKS DKI, “hijrah” ke PMB di Jakpus. Karena sudah udzur (88thn) beliau tidak menjadi caleg, namun menjadi tokoh di majelis A’la PD PMB Jakpus.

Masih banyak lagi….seabreg-abreg jumlahnya se Indonesia.

Maka pertarungan PMB tidak hanya dgn PAN. PKS juga termasuk yg agak “gamang” dgn lahirnya PMB.

Walau demikian, bagi PMB ini hanya sebuah proses yg dipandang sebagai Fastabiqul khairot, berlomba-lomba dalam kebajikan. Baik dgn PKS/PAN/PPP dll.

Diparlemen tentunya PMB siap bersinergy dgn parpol manapun untuk memajukan dan memakmurkan Indonesia.

Setidaknya, sebagai seorang Muslim kita mesti bangga adanya ijtihad aktifis Muhammadiyah mendirikan Parpol berazaskan Islam. Ini negeri berpenduduk mayoritas Islam terbesar di dunia !. Tidak waktunya lagi melakukan dikotomi Islam-Nasionalis. Biarlah parpol Islam itu membesar dan maju, dalam segala lapangan hidup kata Rasulullah saw : “jangan biarkan agama mu di marginalkan manusia ! maka tampillah kalian wahai umat ku. Buktikan agama yg ku bawa ini adalah Rahmatan Lil ‘alamien” (Durotun Nashihin, Ibnu Qayyim, lihat Abu Darda’ dalam Syarah al-Ummah dll).

Mari kita sambut sebuah perkembangan baru perpolitikan tanah air tercinta dgn tampilnya PARTAI MATAHARI BANSA, kita wujudkan Islam Berkemajuan, yakni yg memberi pencerahan, tidak rigid/ kaku, penuh toleran, cerdas, suka musyawarah, menyayangi kaum miskin dan dhuafa apalagi anak yatim, shalih secara individu dan sosial kebangsaan.

Sudahkah kita fikirkan, sisa umur yg ada ini, seberapakah kita khidmatkan untuk agama yg kita anuti ini? Islam tidak menuntut banyak kepada kita, ketika Islam di tampilkan maka janganlah ada kata keberatan di hati kita. Apatah lagi cuma sebagai azas partai politik.

Bagi PMB, agama jauh lebih tinggi ketimbang politik.
Satukan umat, makmurkan bangsa. Dengan smangat Islam berkemajuan bersama Partai Matahari Bangsa.
wallahul musta’an
ARIEF CHALID AR

— On Tue, 10/7/08, Achmad Zaenal Abidin wrote:
From: Achmad Zaenal Abidin
Subject: Re: [forkit] Partai Islam & Pemilu 2009
To: forkit@yahoogroups.com, indonesia@nextbetter.net, alumni_gamais_itb@yahoogroups.com, kalam_salman@yahoogroups.com, alumniMuslimITB@yahoogroups.com, itb@itb.ac.id, iaitbjakarta@yahoogroups.com, itb77@bhaktiganesha.or.id, alumni_Margoyudan123@yahoogroups.com, akarrumput@yahoogroups.com
Date: Tuesday, October 7, 2008, 1:28 AM
At 23:19 06/10/2008, efendi baharudin wrote:

28/9/2008 5:18 WIB
Pemilu 2009
Partai Islam & Pemilu 2009

[] Newsroom, Jumlah partai Islam terus membesar setelah era reformasi. Bagaimana prospek partai-partai yang umumnya berlandaskan azas Islam atau berbasis organisasi Islam itu pada pemilu 2009?
Terdapat lebih dari 90 persen pemilih beragama Islam
Pemeluk Islam di Indonesia dibagi beberapa bagian :
1. Pemeluk Islam yang benar benar mengerti quran dan hadist dengan segala peraturannya.
2. Pemeluk Islam yang hanya menjalankan ibadah ibadah ritual saja misalnya syahadat, sholat (kadang kadang), puasa (kadang kadang) sedangkan zakat dan haji masih belum
menjalankan.
3. Pemeluk Islam yang hanya KTPnya, sedangkan sholat, puasa, zakat, haji, bahkan baca quranpun tidak, apalagi tahu maknanya dan baca hadist ?
Apakah ada yang punya data tentang berapa % masing masing untuk Indonesia diantara ketiga diatas ?

dan puluhan partai berazas Islam di Indonesia. Namun sebuah survei terbaru menunjukkan partai-partai berazas Islam masih akan sulit bersaing dengan partai sekuler untuk memenangkan pemilu tahun 2009, selama mereka masih disibukkan masalah ideologi.
Masalah ideologi apalagi yang dipermasalahkan ? karena jika Islam pasti sesuai dengan Pancasila, sehingga dasar suatu partai islam itu pasti pancasilais karena semua unsur pancasila merupakan kewajiban (minimal anjuran) dalam islam.

Hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia, LSI, pada bulan September ini menunjukkan hanya sekitar 17 persen umat Islam Indonesia yang akan memilih partai berazas Islam. Salah satu alasannya, karena partai sekuler memiliki program yang jelas dan figur yang dipercaya.
Ini paradigma lama, karena paradigma baru patai islam adalah juga mengedepankan visi dan program dengan jelas untuk memajukan bangsa Indonesia, sedangkan agama islam sebagai dasar partai hanya sebagai pagar/penjaga agar semua peraturan/Undang undang yang dibuatnya halal/islami yang rahmatan lil alamien termasuk bagi agama lainnya.

Peneliti LSI Dodi Ambardy: “Islam agama atau moral rupanya bukan persolan yang dianggap penting atau persoalan yang harus jadi prioritas bagi pemilih muslim. Bagi mereka masalah yang jauh lebih penting untuk diselesaikan adalah masalah sosial ekonomi.
Seperti halnya tentang ekonomi, ternyata telah berkali kali dengan sistem ekonomi di Indonesia dan dunia sekarang ini berulang kali terjadi krisis.
Nah dengan pendekatan ajaran islam khususnya pelarangan riba yang terkandung dalam quran dan hadist sehingga dijadikan sebagai dasar partai islam, insyallah akan lebih baik karena negara akan lebih berkah dan sistem ekonomi akan lebih baik karena yang memerintahkan tidak boleh ada riba adalah Tuhan Allah yang maha pencipta alam yang maha tahu termasuk ilmu ekonomi yang paling baik.

Pemilih itu lebih memperhatikan partai yang punya program untuk kesejahteraan rakyat dan peduli pada rakyat. sementara apakah mewakili kelompok suku bangsa, atau kepentingan agama itu tidak dianggap sebagai sesuatu yang penting bagi pemilih.”
Partai dengan dasar Islam bukan mewakili golongan islam, tetapi cara mengatur/memerintah, hukum dan perundang undangan yang akan dibuatnya akan dibuat lebih islami/menuruti perintah Tuhan Allah yang rahmatan lil alamien artinya untuk kepentingan manusia umumnya baik beragama islam maupun non islam.

Hasil penelitian itu semakin mengukuhkan sejumlah survei yang menyebutkan bahwa sulit sekali bagi partai-partai Islam untuk menjadi besar, jika hanya mengandalkan sentimen agama semata.
Jadi asumsi diatas telah salah karena partai dengan dasar Islam terutama PMB/Partai Matahari Bangsa (No 18) yang saya tahu adalah tidak mengandalkan sentimen agama/pemilih islam tetapi dengan visi dan missi serta program yang jelas bagaimanana memajukan Bangsa Indonesia dengan aturan aturan yan lebih islami yang bermanfaat bagi semua penduduk untuk semua agama.

Dalam Survei LSI itu, PKS memang ditempatkan sebagai parpol paling Islami, mengungguli PPP, PKB dan PBB. Sementara Golkar, dianggap paling Pancasilais bersama PDI Perjuangan dan Demokrat. Catatan LSI juga menunjukkan PKS memperoleh kemajuan paling besar dibandingkan parpol Islam lainnya menjelang Pemilu 2009.
Fenomena PKS dianggap sebagai partai yang paling islami mengungguli PPP, PKB dan PBB adalah karena PKS relatif bersih dari para pengurus dari bawaan orde baru Golkar yang (nasionalis tengah masih banyak korupsi) dan orde lama/PDIP (nasionalis kiri juga masih banyak korupsi), sedangkan PKB merupakan pecahan dari PPP (nasionalis kanan tapi juga masih banyak korupsi).
Sedangkan beda PKS (no. 8) dengan PMB/ http://www.pmb.or.id/ (No. 18) dan PAN (No 9) adalah :
1. PKS (Nasionalis kanan/religius) asal ideologi/dasar partai islamnya berasal dari ikhwanul muslimin/Timur Tengah (mesir, afghanistan, Libanon dsb) dengan sistem murobi murobi,
dimana para murobi tersebut justru tidak kelihatan didalam anggota legislatifnya sedangkan yang berada di DPR dan sebagainya hanya ring/lingkar dua atau tiga -(
2. PMB (Nasionalis kanan/religius) yang didirikan oleh generasi muda Muhammadiyah asal ideologi/dasar partai islamnya berasal dari Muhammadiyah dalam arti Islam berkemajuan
yang telah disesuaikan dengan keragaman suku bangsa Indonesia.
3. PAN ((Nasionalis) asal ideologi/dasar partainya adalah pancasila yang lebih sempit dari islam sebagai dasar partai, walaupun para pengikut/pengurusnyta sebagian
dari ex pengurus Muhammadiyah.
Jadi dasar partai adalah islam karena masih memerlukan tubuh dan platform yang harus sesuai islam yang jelas pancasilais dan nasionalis karena mempunyai missi satukan ummat untuk memakmurkan bangsa Indonesia (rahmatan lil alamien) dengan berkah sebagai benteng moral/agama islam (termasuk missi mengikis korupsi) para pengurus dan pengikutnya walaupun tidak harus muslim pengikut maupun pemilihnya yang mempunyai visi dan missi yang sama untuk memajukan bangsa Indonesia.
Salam,
Zaenal