11.CLICK : LAPORAN KE POLISI PENGAKUAN PERKOSAAN OLEH OKNUM PENGURUS DPD PAN SIDOARJO JAWA TIMUR.
12.CLICK : HADI DJAMAL DPR PAN DITANGKAP KASUS SUAP PROYEK AKIBAT BELI SUARA PEMILU
Salam,
Ny.Hj.Lenda Ariyati BcAk.
PROFIL CALEG 2009 : INGET BIRU 18:15; CENTANG KERTAS SUARA BIRU DPRD DKI, PARTAI 18/PMB, CALEG NO URUT 15; PILIH BUNDER PUTIH SRENGENGE ABANG, BEN NDONYO AKHERATE PADANG; PARTAI BARU ISLAM BERKEMAJUAN, WAJAH BARU, SEMANGAT BARU, DEMI KEMAJUAN; SEMBAKO MURAH=MEMISKINKAN PETANI ? YG BENAR, MARI TINGKATKAN PENGHASILAN WONG CILIK, PETANI/NELAYAN SEHINGGA SEMBAKO TERJANGKAU, TRANSPORTASI LANCAR & TIDAK BANJIR; IKUTI PETUNJUK ALLAH MENGATUR, MAKA RAKYAT MAKMUR; UTAMAKAN KARYA BANGSA SENDIRI AGAR MAKMUR MANDIRI; SATUKAN UMMAT MAKMURKAN BANGSA; DESA dan KOTA KITA, HARUS JADI SURGA KITA; nO 18 DeLaPAn BELaS = Demi membeLa PerjuangAn Bangsa agar Ekonominya Lancar Sejahtera
11.CLICK : LAPORAN KE POLISI PENGAKUAN PERKOSAAN OLEH OKNUM PENGURUS DPD PAN SIDOARJO JAWA TIMUR.
12.CLICK : HADI DJAMAL DPR PAN DITANGKAP KASUS SUAP PROYEK AKIBAT BELI SUARA PEMILU
Salam,
Ny.Hj.Lenda Ariyati BcAk.
4 komentar
Comments feed for this article
Maret 29, 2009 pada 6:53 am
didimastoyo
yang namanya mencalonkan itu minimal ada dua alternatif :
pertama mempunyai keinginan yg tersembunyi yg awalnya ingin lebih baik
namun hasrat syaithon terkadang dominasinya lebih kuat alhasih ya sama
saja, kepentingan pribadi dan golongan lbh utama.
kedua biasa ambisi yg tidak dpt dilawan semakin kuat merasuki jiwa elite.
ingat bung, saya berada di system ini amat merasakan adanya dlm lingkarang syetan, alhasil selama aturan Allah tdk diadopsi pd system ini jangan harap ada perubahan juga hrs di ingat dr sejak Orla, Orba dan yg berkuasa sekarang tetep Islam dimarginalkan kecuali saat2 kampanye rame2 merapat ke pondok2 pesantren, ironisnya lagi para pengurus pondok
mudah tergiur dgn segala janji2, kembali lg kepada umat Islam pd umumnya mau tdk berobah dan kembali kpd perintah Allah, al : barang siapa tdk memakai hukum Allah maka mereka termasuk golongan majusi, yahudi dan nazoro,..apakah mau kita di golongkan kpd golongan tersebut.
Kita adalah insan ciptaanNya maka lebih tepatlah kita diatur oleh aturanNya. Ingat kita akan mati dan akan dimintai pertanggungan jawabnya kelak. Jangan akal kita ini dikuasai syetan yg berdalih dan berkelit,..Suka tidak Suka aturan Allah lah yg paling pas.
wassalam. ( dr makhluk lemah yg rindu kasih sayang Illahi ).
Maret 29, 2009 pada 7:05 am
didimastoyo
Ingat Proklamator Negeri ini berguru kepada Almarhum A Hassan,..
tapi tetep karena ambisi lebih mendominasi dirinya..
Maret 29, 2009 pada 7:09 am
didimastoyo
Negeri ini adalah hasil drpd kesalahan Kolektif..bukan orang perorang
kalau ingin Ridlo Allah SWT,..yaa kembali kejalanNYA..
April 8, 2009 pada 3:08 pm
Ario Baskoro
Sebentar lagi bangsa Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi untuk yang kesekian kalinya. Namun disayangkan, semua partai politik & politikus yang terlibat hanya bisa mengobral janji surga kepada sesama rakyat Indonesia.
Banyak yang membuat slogan untuk meyakinkan massa agar memilih mereka, ada pula yang mencoba menarik simpati dengan kegiatan social. Namun itu semua adalah semu di mata penulis. Karena essensinya hanya sesaat, bukan sebagai suatu hal yang memang telah dilaksanakan.
Sebagai salah satu anak bangsa yang sudah jenuh akan demokrasi picisan, saya berharap tulisan ini dapat dibaca oleh Yth Pimpinan KPU, Yth Pimpinan KPK dan Kepala Dirjen Pajak.
Yang saya inginkan Negara Republik Indonesia ini dipimpin dan diwakili oleh seorang warga negara Indonesia yang telah memenuhi kewajibannya antara lain:
Mempunyai NPWP (sebagai identitas seseorang adalah warga Negara Indonesia selain KTP), ikut program Sunset Policy karena saya yakin penduduk Indonesia yang telah memenuhi syarat Subjektif & Objektif pajak, baru memiliki NPWP di tahun 2008 kemarin. Dan ia telah membayar pajak terhutang atas seluruh penghasilannya yang menambah kemampuan ekonomis dalam bentuk apapun dan sudah melaporkan harta kekayaannya secara jujur dan berani melalui SPT 1770 ke KPP Pratama setempat sesuai domisili caleg/capres.
Hak Pilih saya tidak akan saya berikan kepada Caleg / Capres yang tidak memenuhi persyaratan tersebut. Dan saya juga bukan Golput / Golongan yang tidak punya pendirian. Yang perlu diingat hak & kewajiban sebagai warga Negara Indonesia :
* Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan Negara, dan
* Wajib membayar pajak serta pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara dan diatur dengan undang undang.
Semoga para caleg yang menganggap dirinya cerdas, jujur, berani, peduli dan profesional, juga sudah jujur akan kewajibannya terhadap negara Indonesia ini dengan membayar pajak penghasilan yang masih terhutang dan sudah melaporkan harta kekayaannya ke pajak sebagai bukti anda memang layak dipilih oleh rakyat Indonesia. Jika sudah memiliki harta yang bersih sejak sebelum menjadi wakil rakyat dan pemimpin bangsa, pasti di masa kepemimpinannya akan tercipta rasa keadilan yang didambakan.
Penulis sebagai anak bangsa Indonesia merasa perlu kiranya adanya suatu gerakan moral secara nasional untuk kembali ke PANCASILA dan UUD 1945 tanpa kecuali bagi mereka yang merasa dirinya sebagai warga Negara Indonesia.
Saat ini bangsa Indonesia telah jauh dari nilai2 budaya Pancasila dan UUD 1945 yang telah diyakini oleh para pendiri bangsa Indonesia. Amatlah menyedihkan ketika ada sebuah program televisi yang menanyakan PANCASILA dan Lambangnya kepada generasi muda bahkan generasi tua.
Semoga Indonesia tidak menjadi bangsa yang kerdil, yang telah meninggalkan sejarah bangsanya sendiri. Hanya karena menginginkan sebuah kata reformasi, dan kepentingan perutnya sendiri tanpa peduli terhadap sesamanya dan masa depan bangsa Indonesia.
NB : Tulisan ini boleh dikutip atau sebagai bahan Tulisan oleh penulis lain
Penulis : Ario Baskoro
YM : ariobaskoro
Email : abaskoro@gmail.com
NPWP : 48.145.926.1-142.000